Penjara Urga Mongolia ,Penjara Paling Kejam di Dunia
Penjara Urga di Mongolia telah menjadi simbol kekejaman dan penderitaan sejak awal zaman modern. Sejarahnya mulai terungkap pada tahun 1920, ketika dunia Barat pertama kali mendapat gambaran tentang kehidupan di balik jeruji besi di Mongolia.
Bagi pelaku kejahatan yang melakukan kesalahan serius di Mongolia, hukuman yang menanti adalah kurungan di dalam kotak kecil yang disebut sebagai Penjara Urga. Kotak tersebut sangatlah kecil, seukuran dengan sebuah keranda, dan terletak di dalam penjara bawah tanah yang gelap dan menyedihkan. Konstruksinya sederhana namun mengerikan, mencerminkan ketidakpedulian terhadap kemanusiaan.
Di dalam kotak kecil tersebut, tahanan dibiarkan untuk bertahan dengan sedikit makanan yang diberikan melalui lubang kecil di kotak tersebut. Mereka terpinggirkan dari dunia luar, dilupakan oleh sistem yang kejam dan tidak berperikemanusiaan. Kehidupan di dalam kotak itu adalah sebuah penderitaan yang tak terbayangkan, di mana udara segar dan cahaya matahari tidak pernah menyentuh kulit mereka.
Musim panas yang panas menyebabkan banyak tahanan kelelahan, sementara musim dingin yang dingin membekukan tubuh mereka. Tidak ada perhatian atau bantuan yang diberikan oleh para penjaga penjara. Mereka dibiarkan untuk menghadapi nasib mereka sendiri, tanpa belas kasihan atau ampun.
Banyak nyawa yang hilang di Penjara Urga, dilupakan oleh dunia di luar sana. Kematian menjadi sahabat yang akrab bagi mereka yang terjebak di dalam jeruji besi yang dingin dan tanpa belas kasihan. Sampai pada tahun 1920, ketika kekejaman ini akhirnya dihentikan.
Pada tahun 1920, Penjara Urga diharamkan, menandai akhir dari era kegelapan dan penderitaan bagi para tahanan di Mongolia. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan perubahan dalam pandangan masyarakat terhadap keadilan dan kemanusiaan, tetapi juga memberikan harapan bagi mereka yang telah menderita di bawah sistem yang tidak berperikemanusiaan.
Meskipun telah lama dihentikan, Penjara Urga tetap menjadi simbol yang menghantui Mongolia, mengingatkan kita akan kejahatan dan ketidakadilan yang pernah terjadi di masa lalu.
Comments
Post a Comment