Kengerian Pelabuhan Macquarie ,Penjara paling Kejam di Tanah Tasmania
Pelabuhan Macquarie, sebuah penjara yang menggema ketakutan di seluruh Tasmania, Australia, merupakan simbol kekejaman dan penderitaan yang tak terlupakan bagi mereka yang terpaksa menetap di sana. Dibuka pada tahun 1822, penjara ini menjadi saksi bisu dari tragedi dan kengerian yang tak terhitung jumlahnya selama lebih dari satu dekade.
Sebagai bagian dari sistem penjara kolonial Inggris, Pelabuhan Macquarie didirikan untuk menampung para banduan yang diasingkan dari masyarakat umum. Terletak di tempat terpencil di Tasmania, pelabuhan ini dirancang untuk memisahkan para banduan dari populasi awam dan memaksakan hukuman yang keras dan tidak manusiawi.
Kondisi di Pelabuhan Macquarie adalah mimpi buruk yang menjadi kenyataan bagi para tahanan. Pulau ini dipadati oleh para banduan yang terpaksa tinggal dalam kondisi yang tidak manusiawi. Kekurangan makanan dan ruang tidur yang sangat terbatas membuat para tahanan hidup dalam keadaan yang sangat mengerikan. Banyak dari mereka terpaksa tidur berdiri karena tidak cukup ruang untuk merebahkan diri.
Ketidakpedulian terhadap kesejahteraan para tahanan menciptakan lingkungan yang penuh dengan kekerasan dan keputusasaan. Banyak tahanan yang terpaksa bertarung untuk bertahan hidup, dan kisah-kisah kematian tragis sering kali menghantui sudut-sudut gelap penjara ini.
Salah satu kisah paling menyeramkan yang terjadi di Pelabuhan Macquarie adalah kisah Alexander Pearce. Dia adalah salah satu dari delapan tahanan yang berusaha melarikan diri dari penjara ini. Namun, perjalanan mereka dihantui oleh kelaparan yang mengancam nyawa mereka. Pearce dan tujuh tahanan lainnya terjebak dalam situasi yang putus asa di pedalaman Tasmania.
Situasi yang penuh tekanan ini memunculkan sisi gelap dari manusia. Ketika persediaan makanan mulai menipis, rasa kelaparan yang tak tertahankan mendorong para tahanan untuk melakukan tindakan yang tak terbayangkan sebelumnya. Ada yang mengatakan bahwa Pearce dan rekan-rekannya terpaksa melakukan hal-hal mengerikan untuk bertahan hidup, termasuk membunuh dan memakan daging sesama tahanan.
Ketika waktu berlalu, Pearce akhirnya ditinggalkan seorang diri, setelah rekan-rekannya menyerah atau tewas karena kondisi yang mengerikan. Dia ditangkap kembali dan dihadapkan pada akhir yang tragis: hukuman mati atas tindakannya yang mengerikan.
Meskipun Pelabuhan Macquarie telah lama ditutup dan ditinggalkan, jejak kengeriannya tetap menghantui Tasmania hingga saat ini.
Serrem banget ya gaess
Comments
Post a Comment