Jejak Permainan Dadu dari Peradaban Lembah Indus
Dadu, sebuah permainan yang telah menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak zaman kuno, tidaklah merupakan fenomena baru. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa dadu telah dimainkan oleh peradaban-peradaban kuno, termasuk dalam konteks Peradaban Lembah Indus (2600-1800 SM). Salah satu contoh yang menarik adalah penemuan Dadu Terakota dari Harappa, sebuah kota kuno yang menjadi pusat peradaban di Lembah Indus.
Dadu-dadu terakota ini ditemukan selama penggalian di reruntuhan Harappa antara tahun 1995 dan 2001. Mereka berbentuk kubus, dengan titik-titik yang mewakili angka 1 hingga 6. Penemuan serupa juga dilaporkan di situs arkeologi Mohenjo-daro. Sejarawan John Marshall mencatat bahwa dadu adalah permainan umum di Mohenjo-daro, seperti yang dibuktikan oleh banyaknya potongan dadu yang ditemukan.
Dadu-dadu kuno ini terbuat dari tembikar dan memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 1,2 kali 1,2 kali 1,2 inci hingga 1,5 kali 1,5 kali 1,5 inci. Yang menarik, dadu-dadu dari Mohenjo-daro tidak memiliki penandaan yang sama seperti yang kita kenal saat ini. Biasanya, dalam permainan modern, jumlah titik pada dua sisi dadu yang berlawanan adalah tujuh; dengan demikian, 1 berlawanan dengan 6, 2 berlawanan dengan 5, dan 3 berlawanan dengan 4. Namun, dadu-dadu kuno ini tidak mengikuti aturan tersebut.
Secara arkeologis, dadu-dadu ini merupakan contoh keahlian tangan yang sangat baik. Mereka memiliki tepi yang tajam dan ujung-ujung yang terbuat dari lubang-lubang dangkal dengan diameter rata-rata 0,1 inci. Keberadaan dadu-dadu ini memberikan wawasan yang berharga tentang kehidupan dan kebudayaan masyarakat kuno di Lembah Indus. Mereka juga menunjukkan bahwa permainan dadu telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan hiburan bagi orang-orang pada masa itu.
Meski keberadaan dadu-dadu kuno ini telah lama berakhir, warisan mereka tetap hidup dalam bentuk penelitian, refleksi, dan apresiasi terhadap sejarah manusia. Sebagai bagian dari warisan budaya, dadu-dadu ini mengingatkan kita akan keberagaman dan kompleksitas peradaban kuno, serta menantang kita untuk memahami lebih dalam tentang warisan yang telah kita warisi dari masa lalu.
Comments
Post a Comment